Feeds:
Posts
Comments

Archive for May, 2011

Judulnya agak lebay ya..hehe :-). Sebenarnya ini ada catatan saya dalam mendonor darah. Tepatnya sejak tahun 2005 saya rutin berteman dengan PMI Bandung yang terletak di Jalan Aceh No.79. Tidak tanggung-tanggung, sekarang saya sudah mendonor sebanyak 13 kali. Itu artinya ada 13 cerita yang berbeda dan luar biasa.

Kalau ada yang bertanya apa motivasi saya menjadi pendonor, maka saya ada 2 alasan. Pertama, saya ingin membuat sejarah dalam hidup saya. Banyak teman saya yang tahu betapa mulianya mendonorkan darah, namun tetap saja menolak jika diajak. Alasannya takut jarum suntik. Well, padahal ketakutan itu tidaklah seperti yang dibayangkan. Kedua, alasan kemanusiaan. Bayangkan 300 cc darah itu bisa membantu seseorang yang membutuhkan. Ini mengajarkan saya tentang memberi tanpa embel-embel. Toh saya juga tidak tahu kepada siapa darah itu akan mengalir dan di belahan bumi mana ia berada. Satu yang saya tahu, pasti resipien itu akan melantunkan doa kebaikan kepada pendonor. Aamin…

Foto: msnbcmedia3.msn.com

Ok, kembali ke cerita donor darah saya. Pengalaman pertama pasti berkesan dong.. Yup, donor darah di Kampus ITB, tepatnya di Labtek V. Salut untuk unit dan himpunan mahasiswa ITB yang rutin mengadakan program donor darah. Kegiatan ini cukup menjadi favorit di kalangan anak ITB karena cukup mudah untuk diselenggarakan. Peminatnya juga ramai. Alhasil, saya yang sudah tahu sejak 2 hari yang lalu benar-benar mempersiapkan diri untuk donor. Sarapan dan tidur yang cukup. Dua hal yang buat anak ITB agak gampang-gampang sulit :-).

Alhamdulillah, 30 Agustus 2005, dengan kolaborasi tekanan darah yang baik, kadar Hb juga ok..maka dengan ikhlas saya sumbangkan sekantung darah B. Rasanya? Sakit namun terkalahkan rasa excited! Apalagi sesudahnya dibekali snack, minuman kotak dan souvenir. Sejak saat itu saya rutin donor per 4 bulanan.

Di lain kesempatan, saya dan teman-teman juga biasanya langsung mengunjungi PMI Bandung untuk donor darah. Hebat, unit ini stand by setiap hari hingga jam 21.00 WIB. Kalau donor di PMI Bandung, dapat popmie, telur rebus dan roti marrie. Hehe..kesejahteraan pendonor terjamin deh.

Cerita seru dan senangnya sudah. Kini giliran cerita “yang ga enaknya”. Saya pernah ditolak donor karena alasan kesehatan. Sangking niatnya saya kembali mendatangi PMI keesokan harinya dan hasilnyaa..sama, ditolak. Padahal saat itu saya sehat dan sedang tidak beraktivitas berat. Pernah juga menemani teman yang mau donor (untuk pertama kalinya) dan dia dengan suksesnya berkunang-kunang dan hampir pingsan. Wahh, panik-panik bergembira.  Saat itu kami menjadi pendonor terakhir, untunglah dokternya mau menunggu hingga teman saya cukup pulih kondisinya.

Sekarang saya mau bahas tentang tempat donor darah. Jika dibandingkan antara PMI Bandung dan PMI Banda Aceh, jelas aktivitas PMI Bandung lebih mengeliat. Pendonor silih berganti berdatangan dan kesadaran masyarakat untuk donor darah secara suka rela juga sudah terbangun. Sedangkan di Banda Aceh, saat saya mau donor malah ditanya, mau donor buat saudara yang mana? Saya bengong plass..Belakangan saya tahu, bahwa di Banda Aceh seseorang terindikasi mendonor darah hanya saat ada keluarga/saudara/teman yang butuh. Hikss…

Anyway, sebagai penutup saya meminta pembaca blog yang budiman untuk mendoakan saya agar tetap sehat dan bisa donor darah terus. Ayo, giatkan aksi donor darah di komunitasmu. Jadikan itu sebagai sebuah gaya hidup (pesan Ka. PMI Pak Jusuf Kalla). Ohya, doakan juga supaya kartu PMI saya tidak hilang sehingga rekam jejak aksi donor darah saya terdokumentasi dengan baik. Mana tahu ntar dapat penghargaan atau diundang ke Istana Negara, bertemu dengan Presiden RI pas HUT RI 17 Agustus 🙂 Who knows?

Yuks ahhh, donor darah!

Kartu PMI Bee

Kartu PMI Bee

Read Full Post »